
Manfaat Sertifikasi ISO 9001
Dikutip hasil survey yang pernah dilakukan oleh Engineering Quality Forum di Inggris yang menyatakan bahwa lebih dari 68% perusahaan yang telah melakukan sertifikasi ISO 9001 kurang merasakan manfaat Sertifikasi ISO atau dengan kata lain manfaat dari penerapan standar tersebut.
Sedangkan survey lain yang dilakukan oleh sebuah Badan Sertifikasi terhadap 220 perusahaan yang telah mendapatkan manfaat sertifikat ISO 9001, menyatakan bahwa manfaat nomor wahid yang dirasakan setelah menerapkan Sertifikasi ISO 9001 adalah improvement pada dokumen, sedangkan improvement terhadap masalah kualitas “hanya” menempati urutan ke 5 serta improvement terhadap tingkat kepuasan pelanggan bahkan cuma menempati urutan ke 6.
Kenapa bisa begitu ? Padahal standar ISO 9001 merupakan standar sistem manajemen mutu, bukan merupakan standar sistem manajemen arsip, dimana tujuan akhir dari Ser ISO 9001 adalah dalam rangka pencapaian kepuasan pelanggan melalui siklus proses untuk meningkatkan kualitas produk/ jasa secara berkelanjutan (continous improvement).
Namun pada kenyataannya, banyak organisasi/perusahaan yang sudah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 selama bertahun-tahun belum merasakan atau mendapatkan manfat Sertifikasi ISO dan keuntungan-keuntungan seperti tersebut di atas.
Idealnya, organisasi/perusahaan yang telah lama menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 akan mendapatkan manfaat Sertifikasi ISO yang signifikan dalam hal :
- Peningkatan kualitas produk maupun jasa, dengan parameter keberhasilan : berkurangnya quality cost, berkurangnya keluhan pelanggan dan komplain dari pihak berpekepentingan lainnya serta berkurangnya produk-produk reject..
- Peningkatan produktifitas kerja, dengan parameter keberhasilan : meningkatnya efisiensi waktu proses, berkurangnya tingkat kesalahan selama proses, berkurangnya production cost/unit, bertambahnya output/karyawan.
- Peningkatan motivasi karyawan, dengan parameter keberhasilan : meningkatnya etos kerja, berkurangnya turn over karyawan, berkurangnya jumlah ketidakhadiran, meningkatnya respon karyawan terhadap keinginan perusahaan, berkurangnya kesalahan pekerjaan.
Penelitian lain menunjukkan adanya dampak positif dari manfaat sertifikasi ISO yang berpengaruh pada penjualan namun adapula yang tidak berpengaruh. Contoh hasil penelitian sertifikasi ISO yang menunjukkan adanya pengaruh terhadap perjualan adalah Penelitian yang dilakukan Forker (1996) dengan sampel 65 perusahaan furnitur. Di sisi lain beberapa peneliti menemukan bahwa sertifikasi ISO tidak berkorelasi secara signifikan terhadap kinerja perusahaan baik dalam aspek finansial maupun non-finansial. Penelitian yang menunjukkan tidak adanya dampak positif dari sertifikasi ISO adalah penelitian yang dilakukan oleh Inaki Heras, Gavin P M Dick, dan Marti Casadessus (2002) dengan sampel 400 perusahaan bersertifikasi ISO dan 400 perusahaan tidak bersertifikasi ISO di Spanyol. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa sertifikasi tidak berkorelasi positif terhadap profitabilitas perusahaan.
Manfaat Sertifikasi ISO belum sepenuhnya dirasakan oleh semua perusahaan. Belum semua pebisnis menganggap sertifikasi ISO penting. Konsumen pun tidak semuanya memperhatikan adanya sertifikasi ISO dan mengerti tentang hal tersebut untuk kemudian memilih produk tersebut. Terlebih untuk produk-produk dengan segmen konsumen menengah ke bawah. Jadi, sertifikasi belum tentu berpengaruh pada penjualan, Hal ini bergantung pada jenis produk dan segmentasi konsumennya.